perumusanmasalah dalam penelitian ini sebagai berikut: "Bagaimana strategi membentuk Kohesivitas Kelompok dalam Komunitas Pemuda Istiqamah ?". Selanjutnya, tujuan dari penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb: 1. Mengapa anggota tertarik pada komunitas Pemuda Istiqamah Bandung? 2. Bagaimana cara membangun kohesivitas kelompok Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Kegiatan pemuda berikut termasuk dalam komunitas? Berikut pilihan jawabannya: komite masyarakat; Pemuda pancasila; tim; organisasi pemuda Kegiatanpemuda berikut termasuk dalam komunitas? komite masyarakat; Pemuda pancasila; tim; organisasi pemuda; Semua jawaban benar; Jawaban: D. organisasi pemuda Peranpemuda menjadi urgen dalam pemberdayaan masyarakat desa apalagi pada akhir tahun 2020 Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI) mencanangkan gagasan Sustainable Development Goals Desa (SDGs Desa) yang diberlakukan mulai tahun 2021 (Ridwan Arma Subagyo, 2020). SDGs Desa memiliki 18 tujuan yang diharapkan dapat menjadi pilar Jawaban e Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahapan perencanaan sebagai berikut. 1. Sosialisasi Awal Pemberdaya atau pelaksanan pemberdaya terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan pemberdayaan terhadap komunitas atau masyarakat yang akan diberdayakan. Inisator menyampaikan gambaran umum tentang program pemberdayaan. bSkZtb. This study aims to see to what extent the church has an interest in building a youth community through discipleship. The method used in this research is descriptive research method. Collecting data by distributing questionnaires and making descriptions, descriptions in a systematic, factual, and accurate way about the facts, characteristics, and relationships between the phenomena being investigated. Based on the findings of the questionnaire distributed through google form, about the church's interest in building youth communities through discipleship 1 not all churches have an interest in discipleship, 2 lack of leaders, affects the church's interest in making discipleship programs, 3 lack of discipleship materials affect the implementation discipleship, 4 the limitations of the leader to convey discipleship materials creatively and not monotonously. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Diligentia Journal of Theology and Christian Education E-ISSN 2686-3707 Minat Gereja dalam Membangun Komunitas Remaja Pemuda Melalui Pemuridan Yatmini1 and Rio Janto Pardede2 1 STT Sola Gratia Indonesia, Indonesia 2 Institut Injil Indonesia, Indonesia Correspondence email yatminipardede Received 23/11/2021 Accepted 19/01/2022 Published 31/01/2022 Abstract This study aims to see to what extent the church has an interest in building a youth community through discipleship. The method used in this research is descriptive research method. Collecting data by distributing questionnaires and making descriptions, descriptions in a systematic, factual, and accurate way about the facts, characteristics, and relationships between the phenomena being investigated. Based on the findings of the questionnaire distributed through google form, about the church's interest in building youth communities through discipleship 1 not all churches have an interest in discipleship, 2 lack of leaders, affects the church's interest in making discipleship programs, 3 lack of discipleship materials affect the implementation discipleship, 4 the limitations of the leader to convey discipleship materials creatively and not monotonously. Keywords Church, Discipleship, Community, Youth Pendahuluan Pemuridan merupakan proses seseorang yang “mengaku” dan “menerima” Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta dibina, dibimbing dan diarahkan untuk lebih mengenal dan siap untuk memikul salib Kristus. Seperti pendapat Downey yang menyatakan bahwa “konsep pemuridan adalah inti dari pelayanan Yesus,” diekspresikan dalam PB dengan kata kerja akolouthein dan dengan kata benda mathētēs. Yesus memanggil pria dan wanita untuk "mengikuti" akolouthein Dia. Mereka yang mengikuti-Nya dikenal sebagai "murid" Collins Concise Dictionary, murid adalah pengikut ajaran seorang guru atau mazhab pemikiran dan salah satu pengikut pribadi Kristus termasuk 12 rasul-Nya selama hidup juga menjelaskan “Yesus memberikan arti baru dalam kehidupan orang Kristen,” yaitu untuk menjadikan pemuridan sebagai cara tersebut menjadi kewajiban orang Kristen, tujuannya bukan agar mereka menarik murid mereka sendiri, tetapi agar mereka mendapatkan pengikut baru bagi Yesus. Kisah Downey Michael, The New Dictionary of Catholic Spirituality, Electronic ed. Collegeville, MN Liturgical Press, 2000, 281. Collins Dictionaries, Collins Concise Dictionary, Electronic ed. Glasgow, Scotland Harper Collins, 2000, 999. Dwyer Judith A, The New Dictionary of Catholic Social Thought, Electronic ed. Collegeville, MN Liturgical Press, 2000, 294. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 23 Para Rasul menceritakan tentang bagaimana para rasul yang dipenuhi Roh untuk mematuhi perintah tersebut. Gereja ἐκκληία merupakan kumpulan orang percaya. Kata benda ἐκκληία berasal dari ἐκ dan καλέ yang menunjuk totalitas mereka yang historis, gereja Kristen adalah komunitas yang didirikan di atas ajaran Yesus Kristus dan berjuang untuk memberikan kesaksian tentang Injil Kristus dalam penyembahan dan iman, pekerjaan dan pengetahuan. Secara teologis, gereja adalah persekutuan rohani seluruh umat Allah. Tujuan pertemuan dalam gereja adalah pendidikan, bertemu dengan Kristus, menyembah Tuhan, dan kepedulian persekutuan satu dengan yang lain. Jadi gereja bukan hanya berbicara tentang komunitas untuk menjalin relasi antara Tuhan dengan umat-Nya, tetapi juga antar sesama. Secara umum gereja mengukur baptisan sebagai tolak ukur pemuridan. Beberapa penelitian menunjukkan gereja perlu berperan aktif dalam pemuridan karena pemuridan adalah jawaban bagi kebutuhan gereja agar jemaat mengalami kedewasaan rohanitermasuk di tempat yang sulit dijangkau. Penelitian tentang peran gereja dalam pemuridan akan berdampak pada strategi pertumbuhan gereja. Heather Heinzman Lear mengatakan bahwa salah satu tantangan yang dialami gereja dalam pemuridan adalah jemaat tidak memahami pentingnya pemuridan. Selain itu, Chris Shirley menemukan bahwa gereja tidak mengikuti perkembangan era digital. Gereja juga tidak mengembangkan diri dalam dunia pendidikan. Jemaat tidak siap bersaing sebagai seorang murid di dunia kurang peduli dengan kaum muda sebagai salah satu “mata Lagass Paul, Columbia University The Columbia Encyclopedia, 6th ed. New York City, NY Columbia University Press, 2000, 200. Horst Robert Balz And Schneider Gerhard, Exegetical Dictionary of The New Testament Grand Rapids, MI Eerdmans Publishing Company, 1993, 411-415. Reid Daniel G. et al., Dictionary of Christianity In America. Downers Grove, IL Intervarsity Press, 1990, 190. Hawthorne Gerald F, Martin Ralph P, and Daniel G Reid, Dictionary of Paul And His Letters. Downers Grove, IL Intervarsity Press, 1993, 123. John S. Setterlund, “The Making of Disciples,” Liturgy 4, no. 1 2009 27. Paul Hertig, “The Great Commission Revisted The Role of God's Reign in Disciple Making," Missiology 29, no. 3 2001 352. Agung Gunawan, “Pemuridan dan Kedewasaan Rohani.,” Jurnal Theologia Aletheia 19, no. 12 Maret 2017 16. Sung Hyuk Nam, A Case Study of Disciple-Making Practices Of The Korean Immigrant Churches In The United States The Principles Of Reproduction In Disciple-Making, Asbury Theological Seminary Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Heather Heinzman Lear, “Making Disciples Obstacles and Opportunities in Urban Congregations," International Review of Mission 105, 2016 20, Chris Shirley, “Overcoming Digital Distance The Challenge of Developing Relational Disciples in The Internet Age," Christian Education Journal. no. 2 2017 14. Michael S. Lawson, “The Unprecedented Educational Challenge "… Make Disciples of All Nations …," Christian Education Journal 13, no. 2 2016 375. Gretchen Purser and Brian Hennigan, “Disciples and Dreamers Job Readiness and the Making of the US Working Class,” Dialectical Anthropology 42, no. 2 2018 160. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 24 rantai yang hilang.” Dari tantangan-tantangan ini, peneliti melihat bahwa pemuridan adalah hal yang mendesak dalam program gereja untuk menumbuhkan kedewasaan dan pengenalan akan Allah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemuridan berperan signifikan karena berpengaruh dalam kehidupan para misionaris, pemuridan mempengaruhi orang dan dunia untuk kerajaan Allah, dan pemuridan berdampak positif kepada aplikasi hidup sehari-hari. Dengan dilaksanakannya pemuridan gereja akan menghasilkan komunitas iman yang nantinya siap diutus untuk memuridkan orang lain atau lanjut, pemuridan adalah proses untuk mengembangkan orang percaya menjadi murid Kristus, yaitu warga Kerajaan Allah yang tunduk pada pemerintahan Allah dan taat melakukan kehendak-Nya. Komunitas yang tercipta melalui pemuridan menjadi tempat untuk berbagi dan bersekutu, menghasilkan jemaat yang mampu melakukan Amanat Agung Yesus Kristus, dan menghasilkan murid Kristus. Pemuridan meliputi aspek spiritualitas, mentalitas, personalitas dan manajerial. Dengan kata lainnya, pemuridan yang dimaksud merupakan hal yang sangat “vital” dalam kehidupan orang percaya. Pencarian daring artikel melalui google scholar tentang penelitian terdahulu yang mengangkat pembahasan pengembangan pemuridan seperti teologi dan metodologi menjadikan murid terkait prinsip-prinsip PB, pemuridan yang berdayakan Roh dan tindakan, topik seputar penyembahan, penyembuhan dan Nel, “Imagine-Making Disciples in Youth Ministry…That Will Make Disciples,” HTS Theological Studies 71, no. 3 2015 73. Gabriel C. Fung, “Training Everyday Missionaries and Disciple-Making Disciples with Irvine Presbyterian Church,” Doctor of Ministry Projects 232, 2016, Steven E Norris, “The Art of Disciple-Making Applying Principles From Christ’s Training of The Twelve To Small Group Ministry” South Hamilton, MA Gordon-Conwell Theological Seminary, 2014. Daniel Fajar Panuntun and Eunike Paramita, “Hubungan Pembelajaran Alkitab Terhadap Nilai-Nilai Hidup Berbangsa Dalam Pemuridan Kontekstual Kelompok Tumbuh Bersama Kontekstual.,” Jurnal Gamaliel Teologi Praktika 1, no. 2 2019 113. I Putu Ayub Darmawan, “Jadikanlah Murid Tugas Pemuridan Gereja Menurut Matius 2818-20, Evangelikal,” Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 2 2019 153. Sandra Wisantoso, “Korelasi Konsep Kerajaan Allah dan Pemuridan dalam Injil Matius Bagi Pemuridan Masa Kini.,” Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan 18, no. 1 2019 67. Yuliati and Kezia Yemima, “Model Pemuridan Konseling bagi Alumnus Perguruan Tinggi Lulusan Baru Fresh Graduate yang Mengingkari Panggilan Pelayanan,” Jurnal Gamalie Teologi Praktika 1, no. 1 2019 38. Tri Subekti Pujiwati, “Pemuridan Misioner Dalam Menyiapkan Perluasan Gereja Lokal,” EPIGRAPHE Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3, no. 2 2019 172. Patrecia Hutagalung, “Pemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20,” Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2, no. 2020 2019. Soeliasih, “Penerapan Prinsip Pemuridan Elia Dalam Pendidikan Agama Kristen,” Jurnal Teologi Berita Hidup 2, no. 1 2019 10. Calvin Johnson Carr, “Waylon Moore’s Theology and Methodology of Disciple-Making in Light of New Testament Discipleship Principles,” 2014. Yan Chai, “The Spirit-Empowered Discipleship BIn Acts Liberty” Lynchburg, VA Baptist Theological Seminar, 2015. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 25 strategi pemuridan. Mengembangkan strategi pelatihan pembuatan proses untuk menjadi murid. Mengembangkan strategi proses pemuridan. Mengembangkan pembuatan murid yang disengaja. Mengembangkan strategi pembuatan murid yang strategi relasi hubungan tingkat pembuatan proses pembuatan murid di Gereja misi Baptis. Melatih misionaris untuk menjadikan doa menjadi salah satu model membuat murid dan misi Tuhan. Perubahan paradigma dari Gereja institusional menjadi gereja berdasarkan analisis penulis terhadap penelusuran artikel-artikel sebelumnya belum ada penulisan artikel yang secara khusus membahas tentang minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh penulis berfokus pada minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan dengan pertanyaan penelitian bagaimana minat gereja dalam pemuridan? Dan sejauh mana gereja Alan C. Yu, “Healing Worship A Critical Component of Disciple-Making Ministry at Westside Baptist Church, Vancouver,” 2015, Michael D. Boarts, “Designing a Strategy for Discipling Pastors in Developing a Disciple-Making Vision within the Churches of the Baptist State Convention of North Carolina” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2018. Matthew T. Fretwell, “Developing a Disciple-Making Training Strategy for the Church Planters of New Breed Church Planting Network” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Regan E. Miller, “Developing a Process for Reproducible Indigenous Disciple-Making among a Select Group of Evangelical Leaders in a Restricted Access Context of Southeast Asia” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2020. David A. Miller, “Developing a Strategy to Integrate The Ministries of FBC Roswell with a Disciple-Making Process to Support the Missional Vision of The Church” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2013. Matthew Nixon Bates, “Developing an Intentional Disciple-Making Strategy at Sardis Baptist Church” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Christopher Ryan Shumate, “Developing a Strategy for Intentional Disciple-Making at Oak Street Baptist Church in Elizabethton, Tennessee” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. John W. Wohlgemuth, “The Development of a Strategy for Relational Disciple-Making at Henderson Hills Baptist Church, Edmond, Oklahoma” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2019. Steven Chambers, “An Analysis of the Relationship Between Certain Predictor Variables and Disciple-Making Levels Among SBC Churches in Georgia” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2020. Stephen Dywayne Smith, “Developing a Disciple Making Process for Portland Memorial Missionary Baptist Church in Louisville, Kentucky” ProQuest Ann Arbor, MI ProQuest, 2021. Norris, "The Art Of Disciple-Making Applying Principles From Christ’s Training Of The Twelve To Small Group Ministry.” Fung, “Training Everyday Missionaries and Disciple-Making Disciples with Irvine Presbyterian Church.” James Gordon Moon, “Missional Prayer The Ebenezer Model as a Relational Catalyst for Disciple Making Through the Collegedale Seventh-Day Adventist Church” Andrews University, 2021, Warrick Farah, “Motus Dei Disciple-Making Movements and the Mission of God,” Global Missiology 2, no. 2 2020 151. Jimmy Tam, “Paradigm Change From an Institutional Church to a Lay-Driven Disciple-Making Movement” Fuller Theological Seminary, 2019, Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 26 mengaplikasikan pentingnya pemuridan sehingga dapat membangun komunitas remaja pemuda? Melalui pertanyaan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan. Penelitian ini akan memperkuat pemuridan gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda. Serta menjawab pertanyaan tentang minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan dan sejauh mana gereja mengaplikasikan pentingnya pemuridan sehingga berpengaruh pada pertumbuhan rohani komunitas remaja pemuda. Tinjauan Pustaka Murid Istilah murid dalam Alkitab paling sering digunakan untuk merujuk pada pengikut Yesus. Kata ini jarang digunakan dalam Perjanjian Lama. Yesaya menggunakan istilah "murid" untuk merujuk pada mereka yang diajar atau yang belajar Yes. 816. Kata “murid” kadang-kadang digunakan dengan cara yang lebih spesifik untuk menunjukkan kedua belas rasul Yesus Kristus Mat. 10 1; 11 1; 2017; Luk. 9 1. Secara umum, rasul mengacu pada sekelompok kecil pengikut Yesus; murid-murid mengacu pada kelompok pengikut Yesus yang lebih PB "murid" adalah terjemahan dari mathētes Mat. 5 1; Mrk. 215; Luk. 530; Kis. 6 1, yang terkait dengan manthanō, "belajar," maka berarti "pelajar," "murid," “seorang pengikut.” Kata ini digunakan secara khusus oleh murid-murid Yesus. Seorang murid, harus mengikuti orang lain atau cara hidup lain dan yang tunduk pada disiplin ajaran pemimpin. Disiplin murid Kristen adalah apapun yang tercakup dalam menjadi pengikut Kristus Mat. 16 24, 25. Pemuridan Kristen PB berakar kuat dalam PL, dalam gagasan pembentukan dan pemanggilan Israel keluar dari bangsa-bangsa untuk menjadi harta khas Allah Kel. 19 5 dan untuk memberikan kesaksian atas nama-Nya di antara bangsa-bangsa Ul. 4 6-8. Disiplin menjadikan murid dan proses pemuridan membentuk karakteristik seorang murid Kristus, yaitu menjadi orang yang 1 percaya doktrin-Nya, 2 bersandar pada pengorbanan-Nya, 3 menyerap roh-Nya, dan 4 meniru teladan-Nya Mat. 1024; Luk. 1426, 27, 33; Yoh. 6 69. Dalam arti, seorang murid yang terlibat dalam proses pemuridan menjadikannya seorang yang dapat meneladani gurunya yaitu Kristus. Murid-murid Yesus memiliki pengalaman unik. Mereka tidak hanya mendapat manfaat dari pengajaran langsung Yesus, penampilan dan nada suara-Nya Mrk. 10 21 serta kata-kata-Nya, tetapi mereka juga menjadi saksi dari penebusan yang sedang berlangsung bahwa Kristus sebagai pusat kesaksian. Mereka mengikuti seorang guru yang mewujudkan substansi ajaran itu. Ronald F. Youngblood, Frederick Fyvie Bruce, and Roland Kenneth Harrison, Thomas Nelson Publishers Nelson’s New Illustrated Bible Dictionary Nashville, IL Thomas Nelson, 1995, 623. Siegfried H. Horn, The Seventh-Day Adventist Bible Dictionary, Revised ed. Hagerstown, MD Review and Herald Pub. Association, 1979, 845. M. G. Easton. Easton’s Bible Dictionary Oak Harbor, WA Logos Research Systems, Inc, 1996, 1897. Walter A. Elwell and Philip Wesley Comfort, Tyndale Bible Dictionary Carol Stream, IL Tyndale House Publishers, Inc., 2001, 384. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 27 Pemuridan Pemuridan merupakan proses seseorang yang “mengaku” dan “menerima” Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dibina, dibimbing dan diarahkan untuk lebih mengenal dan siap untuk memikul salib Kristus. Seperti pendapat Downey, bahwa konsep pemuridan adalah inti dari pelayanan Yesus, diekspresikan dalam PB dengan kata kerja akolouthein dan dengan kata benda mathētēs. Yesus memanggil pria dan wanita untuk "mengikuti" akolouthein Dia. Mereka yang mengikuti-Nya dikenal sebagai "murid" Collins Concise Dictionary, murid adalah pengikut ajaran seorang guru atau mazhab pemikiran dan salah satu pengikut pribadi Kristus termasuk 12 rasul-Nya selama hidup juga menjelaskan “Yesus memberikan arti baru dalam kehidupan orang Kristen,” yaitu untuk menjadikan pemuridan sebagai cara hidup tersebut menjadi kewajiban orang Kristen, tujuannya bukan agar mereka menarik murid mereka sendiri, tetapi agar mereka mendapatkan pengikut baru bagi Yesus. Kisah Para Rasul menceritakan tentang bagaimana para rasul yang dipenuhi Roh untuk mematuhi perintah tersebut. Dalam istilah di dunia Yunani, penekanan bahwa orang yang ditunjuk terlibat dalam pembelajaran, pendidikannya terdiri dari adopsi pengetahuan atau perilaku tertentu, dan bahwa itu berlangsung dengan sengaja dan sesuai ke rencana yang Senada dengan itu, seorang murid menurut A Greek-English Lexicon adalah 1 mengikuti pembelajaran melalui instruksi dari orang lain, 2 memiliki reputasi pedagogi atau pandangan tertentu. Meskipun murid sangat terikat dengan gurunya, ada banyak kata yang mengungkapkan kemandirian dan martabat pribadinya. Karena itu, seorang murid Kristus harus memiliki komitmen, ketaatan, kewajiban untuk siap menderita. Dalam proses pemuridan dan menjadi murid harus melekat pada guru atau gerakan dan setia kepada instruksi, komitmen. Seorang murid yang terlibat dalam pemuridan harus memiliki ketaatan yang tinggi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pemuridan. Beberapa proses pemuridan yang ada dalam Alkitab, seperti pemuridan Yesus dengan para murid Injil, Barnabas dan Paulus Kisah Para Rasul, Paulus dan Timotius 1 dan 2 Timotius, Paulus dan Tesalonika 1 dan 2 Tesalonika, Penulis Ibrani dan Pendengarnya yang Belum Dewasa Kitab Ibrani, Priskila, Akuila, dan Apolos Kisah Para Rasul.Demikian juga, pemuridan perlu menjadi program dalam gereja untuk membimbing jemaat Michael, The New Dictionary of Catholic Spirituality, 281. Collins, Collins Concise Dictionary, 999. Judith, The New Dictionary of Catholic Social Thought, 294. William Arndt, Frederick W. Danker, and Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 3rd ed. Chicago, IL University of Chicago Press, 2000, 609. Gerhard Kittel, Gerhard Friedrich, and Geoffrey W. Bromiley, Theological Dictionary of the New Testament Grand Rapids, MI Eerdmans, 1976, 416–75. Paul J. Achtemeier, Society of Biblical Literature Harper’s Bible Dictionary, 1st ed. San Fransisco, CA Harper & Row Publishers, 1985, 222. Southeastern Baptist Theological Seminary, Faith and Mission, vol. 16 Wake Forest, NC Southeastern Baptist Theological Seminary, 1999, 2006. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 28 secara rohani, sehingga jemaat atau orang percaya memiliki karakteristik murid Kristus. Seorang murid harus menjadi pengikut karena mereka disebut sebagai peniru guru mereka Yoh. 8 31; 15 8. Oleh karena itu, menjadi murid Kristus berarti harus mengikuti Kristus, menyangkal diri, memikul Salib. Panggilan untuk menjadi murid adalah bagian yang integral dengan keselamatan sebab mengakui Yesus sebagai Juruselamat sama dengan memberikan kendali penuh atas hidupnya kepada Yesus sebagai Tuhan. John MacArthur mengatakan, “Injil yang Yesus beritakan adalah panggilan untuk menjadi murid, panggilan untuk mengikuti Dia dalam ketaatan yang tunduk." MacArthur menambahkan bahwa, setiap orang Kristen adalah murid, yang imannya memotivasi mereka untuk menaati semua yang diperintahkan dengan itu, James Merrit, juga menjelaskan, “faktanya adalah, Yesus mencari lebih dari sekedar pengikut yang dangkal; dia mencari murid.” Singkatnya, panggilan penginjilan Yesus pada dasarnya adalah panggilan untuk pertobatan dan pemuridan radikal. James Montgomery menjelaskan, bahwa pemuridan bukanlah langkah kedua dalam agama Kristen, seolah-olah seseorang pertama-tama menjadi orang yang percaya kepada Yesus dan kemudian dia bisa memilih, menjadi seorang murid. Sejak awal, pemuridan terlibat dalam apa artinya menjadi seorang Kristen. Alasan seorang murid menyangkal diri mereka adalah agar mereka dapat mengikuti teladan pengorbanan diri penyangkalan diri bukanlah untuk Yesus, seperti halnya dengan Yesus. Tujuan penyangkalan diri bukanlah untuk mengesankan Tuhan melainkan untuk mengikuti teladan Yesus dan teladan tersebutlah yang diberikan Yesus di komunitas murid. Komunitas Secara umum komunitas artinya sekelompok orang yang tinggal bersama di satu tempat, terutama yang mempraktikkan kepemilikan bersama dan sekelompok orang yang memiliki agama, ras, profesi, atau karakteristik lain yang sama, juga dipersatukan oleh kepentingan yang sama. Namun dalam bahasa Yunani komunitas disebut koinōnia artinya komunitas, persahabatan, partisipasi, dan memiliki persekutuan atau mitra. Dalam bentuk kata sifat, diterjemahkan umum atau berpartisipasi dalam; penggunaan dapat diterjemahkan mitra, asosiasi. Dalam PB penggunaan muncul dalam 2 Pet. 1 4 "mengambil bagian dalam kodrat ilahi." Artinya memberi bagian, berkomunikasi, bersekutu dengan seseorang, dengan data dari orang tersebut Gal. 6 6; Flp. 415. George Thomas Kurian, Nelson’s New Christian Dictionary The Authoritative Resource on the Christian World Nashville, IL Thomas Nelson, 2001, 765. William Edwy Vine, Vine’s Complete Expository Dictionary Topic Finder Nashville, IL Thomas Nelson, 1997, 171-172. John F. MacArthur, Injil Menurut Yesus Grand Rapids, MI Zondervan Publishing House, 1988, 21. MacArthur, Injil Menurut Yesus, 196. James G. Merritt, “Evangelism and the Call of Christ,”in Evangelism in the Twenty-First Century The Critical Issues, Ed. Thomas S. Ranier Wheaton, IL Harold Shaw Publishers, 1989, 145. James Montgomery Boice, Christ’s Call to Discipleship Chicago, IL Moody Press, 1986, 16. Earl D. Radmacher, “The Grace Evangelical Society,” Journal of the Grace Evangelical Society 18 2006. Catherine Soanes and Angus Stevenson, Concise Oxford English Dictionary, 11th ed. Oxford, England Oxford University Press, 2004, 111. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 29 Kata κοιννία diterjemahkan persekutuan, kemitraan, berbagi dan juga partisipasi. Menurut Paulus, κοιννία merupakan sebutan untuk berbagai hubungan komunitas yang muncul melalui partisipasi bersama dan terlihat dalam saling memberi dan menerima, serta hubungan komunitas partisipasi bersama dalam sesuatu dimediasi. Dalam κοιννία terjalin suatu hubungan komunitas karena mereka memiliki kesamaan dalam memberi dan menerima bagian itu sendiri diungkapkan sebagai pengalaman memiliki persekutuan dengan seseorang dalam sesuatu. Penjelasan yang beragam tentang komunitas yang ditemukan dalam Alkitab mencerminkan lingkungan agama, sosial, dan politik yang berubah dalam terang dimana iman dan kehidupan terus-menerus diadaptasi dengan cara yang baru dan bermakna. Orang Kristen mula-mula berusaha untuk hidup dalam kesinambungan dengan Kitab Suci, mereka juga murid seseorang, yaitu Yesus dari Nazaret. Menurut Kamus Webster, komunitas adalah sekumpulan orang yang memiliki organisasi atau kepentingan yang sama atau tinggal di tempat yang sama di bawah hukum yang sama. Filsuf Jerman Max Scheler akan menyempurnakan definisi itu dengan membedakan komunitas dari keluarga dan dari korporasi. Komunitas itu seperti sebuah keluarga. Komunitas dapat didefinisikan, sebagai rangkaian hubungan yang menyediakan fokus utama untuk pembentukan identitas seseorang sebagai agen moral dalam hubungannya dengan yang lain. Formasi ini meliputi pengembangan cara-cara pemahaman, niat, kasih sayang, dan tindakan yang memungkinkan seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menopang hubungan yang memberikan dasar bagi keberadaan, identitas, dan pencapaian tujuan komunitas. Oleh karena itu, komunitas yang ideal adalah menghargai hubungan antar pribadi mereka lebih utama daripada tujuan atau nilai lain yang mungkin mereka capai dalam hidup mereka. Dengan demikian, orang yang berada dalam satu komunitas harus menjadi anggota komunitas sejati. Artinya betapa pentingnya menjaga keutuhan relasi dalam komunitas. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam menganalisis minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa tujuan, membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang Ronny Kountur, ciri-ciri penelitian deskriptif adalah berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu Balz and Gerhard, Exegetical Dictionary of The New Testament, 303-305. Freedman David Noel, The Anchor Bible Dictionary New York, NY Doubleday, 1996, 1103. Joseph A. Komonchak, Mary Collins, and Dermot A. Lane, The New Dictionary of Theology, Electronic ed. Collegeville, MN Liturgical Press, 2000, 216. Komonchak, Collins, and Lane, The New Dictionary of Theology, 216. Judith A, The New Dictionary of Catholic Social Thought, 216. Water Mark, The New Encyclopedia of Christian Quotations Grand Rapids, MI Baker Books, 215. Moh. Nazir, Metode Penelitian Jakarta, Indonesia Ghalia Indonesia, 1988, 63. Nazir, Metode Penelitian, 57. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 30 persatu. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan treatment.Peneliti menggunakan metode ini untuk mengidentifikasi minat gereja dalam pemuridan dan mendeskripsikan kedua variabel tersebut antara gereja dengan pemuridan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan 1 bagaimana minat gereja dalam pemuridan? 2 Sejauh mana gereja mengaplikasikan pentingnya pemuridan sehingga dapat membangun komunitas remaja pemuda? Langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan penelitian ini adalah pertama, penulis memilih teks-teks yang relevan dengan tujuan penelitian. Penulis menggunakan penelitian pustaka untuk menemukan teks yang relevan terkait dengan gereja dan pemuridan. Berdasarkan hasil penelusuran melalui google scholar 2013-2021 ditemukan 65 artikel yang berbicara tentang gereja dan pemuridan, artikel yang berkaitan dengan pembahasan sebanyak 17 artikel. Namun, penulis hanya menemukan pembahasan tentang dampak pemuridan dalam kehidupan sehari-hari, pemuridan berkaitan dengan multiplikasi, pemuridan menjadi tempat untuk berbagi sharing atau konseling, pemuridan terkait dengan kedewasaan rohani, pemuridan menghasilkan murid Kristus, pemuridan meliputi aspek spiritualitas, mentalitas, personalitas dan manajerial. Untuk menampilkan publikasi yang terkait dengan minat gereja dalam pemuridan, kata kunci yang diselidiki adalah 1 minat gereja 2 pemuridan, 3 komunitas. Kedua, penulis memberikan deskripsi terhadap hasil pengumpulan data dengan poin-poin kualifikasi. Untuk mengidentifikasi artikel, penulis melakukan dengan cara mengidentifikasi jumlah artikel utama yang berkaitan dengan pembahasan, yang disarankan oleh Krippendorff. Dan berdasarkan temuan penulis, tidak ada diskusi tentang minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan. Namun, beberapa artikel-artikel tersebut digunakan oleh penulis untuk pelengkap sumber-sumber primer. Penulis juga mengumpulkan data melalui google form yang dibagikan ke pendeta/gembala jemaat dengan jumlah 45 gereja dari berbagai kota dan desa di Indonesia. Ketiga, setelah diadakan pengumpulan data maka penulis mengidentifikasi dan menganalisis angket untuk diperhatikan dengan teliti. Pembahasan Pemuridan merupakan hal yang sentral dalam pertumbuhan spiritualitas orang Kristen dan sebagai dasar berperilaku sesuai dengan ajaran Kristus ditengah-tengah dunia untuk menjadi garam dan terang Kristus Mat. 1316 secara khusus remaja pemuda. Berdasarkan hasil prariset yang dilakukan oleh penulis dengan teknik pengumpulan data melalui angket yang diisi melalui google form ditemukan persoalan yang berhubungan dengan minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan. Pertanyaan yang diajukan kepada responden dibagi dalam beberapa kualifikasi, seperti 1 kualifikasi identitas responden nama gereja, domisili gereja, jumlah anggota jemaat remaja pemuda. 2 kualifikasi pertanyaan apakah di gereja anda ada program pemuridan di komisi remaja pemuda atau pemuridan khusus untuk remaja pemuda? Pertanyaan bagi gereja yang belum mengadakan pemuridan 1 apa yang menjadi kendala gereja tidak membuat program pemuridan untuk remaja pemuda? 2 bentuk pemuridan seperti apa yang akan anda buat jika gereja anda berencana mengadakan program pemuridan untuk remaja pemuda? Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Jakarta, Indonesia PPM, 2003, 105. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 31 Pertanyaan bagi gereja yang sudah mengadakan pemuridan 1 berapa perkiraan jumlah remaja pemuda yang mengikuti program pemuridan? 2 bagaimana model program pemuridan khusus remaja pemuda yang dilaksanakan di gereja anda? 3 apa bahan yang digunakan dalam program pemuridan khusus remaja pemuda? 4 tema-tema apa yang sering dibahas dalam program pemuridan khusus remaja pemuda? Hasil Berdasarkan angket yang disebarkan melalui google form ada 45 gereja yang menerima angket, namun ada 2 gereja yang tidak memberikan respon sampai batas yang sudah ditentukan. Responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Batu 2 gereja, Bandung, Bandar Lampung, Banjarmasin, Blitar 6 gereja, Balikpapan, Bekasi, Denpasar, Jakarta, Jakarta Barat, Surabaya 5 gereja, Kapuas - Kalimantan Tengah, Kupang, Tanjung Enim, Malang 8 gereja, Ngabang, Sumba, Padang Sidempuan, Pare Kabupaten Kediri 3 gereja, Pekanbaru Riau, Pontianak, Purwakarta, Sidoarjo, Wonogiri. Artinya, gereja yang merespon ada di kota, kabupaten dan desa. Gereja yang memberikan respon untuk mengisi angket, berasal dari berbagai denominasi, seperti JKI Doulos Kristos Pare, Gereja Isa Almasih Klayatan, Gereja Kasih Karunia Indonesia GEKARI, Gereja Metodis Injili, GKII, GKKK, GMII, GMII Korintus Cibubur dan Pos PI GMII Sukacita, GKIN SARFAT, GKKK Kosambi Baru, GKB, EMS, GMII TESALONIKA BATU, GPDI, GKIN Ngreco, GMII, GMIT, GKPA BANDAR LAMPUNG, GTDI Gereja Tuhan Di Indonesia Glory Kediri, GKPA, GPIN, Gereja Kristen Sumba GKS, GSJA Eben Haezer, GSJA TALITAKUM, OCC, GKKK Kemirigede, Kerapatan Gereja Baptis Indonesia, GBIS, GKKA-I Sidoarjo, Gereja Kristus Purwakarta, GBT Sukun, GMII, EMC Sabda Kristus, GKKA BJM, GKBF, RP, GMII Elim, GBI BATU KARANG SITIARJO, GMS, GKA, Gereja Kristen Kalam Kudus pos pelayanan Tepas., GK3P, GKT. Berdasarkan respon dari gereja, jumlah total remaja pemuda sangat bervariasi, mulai dari 5 orang sampai 1000 orang. Dan ada 2 gereja yang memiliki anggota remaja pemuda sebanyak 1000 orang berdomisili di kota Pekanbaru dan di Sumba. Kualifikasi Pertanyaan Apakah di gereja anda ada program pemuridan di komisi remaja pemuda? perhatikan grafik dibawah ini Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 32 16%15%15%15%8%8%8%15% Kurangnya minatTidak memiliki bahan untuk Pendalaman AlkitabTidak ada pembina untuk mengajar PendalamanAlkitabBelum di ProgramkanIbadah pemuda saja tidak mauBergabung dengan Pendalaman Alkitab umumMasa Pandemi Corona mereka kurang berminatBerdasarkan jawaban dari responden 43 gereja ada 29 Gereja sudah melakukan pemuridan/pendalaman Alkitab. Tetapi, 14 Gereja yang tidak mengadakan pemuridan/Pendalaman Alkitab bagi remaja pemuda. Pertanyaan bagi Gereja yang belum mengadakan pemuridan/pendalaman Alkitab 1 Apa yang menjadi kendala gereja 14 gereja tidak membuat program pemuridan/pendalaman Alkitab untuk Remaja Pemuda? perhatikan grafik dibawah ini Pada tabel di atas memuat berbagai alasan yang dikemukakan gereja tentang alasan mengapa Gereja tidak mengadakan pemuridan bagi remaja pemuda. Dan alasan-alasan tersebut masih terus memerlukan kajian lebih dalam, seperti belum diprogramkan 2 responden, kurangnya minat 2 responden, ibadah pemuda saja tidak mau 1 responden, bergabung dengan pemuridan jemaat umum 1 responden, tidak ada pembina untuk mengajar pemuridan di remaja pemuda 2 responden, tidak memiliki bahan untuk pemuridan 2 responden, masa pandemi corona mereka kurang minat bersekutu 1 responden, pemuridan dilakukan di dalam komunitas gereja kami yang namanya connect group 1 responden, bukan pemuridan khusus tapi katekisasi persiapan baptisan 1 responden, waktu anak-anak tersita dalam kegiatan studi 1 responden. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kendala yang ditemukan dalam program pemuridan remaja pemuda. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 33 2 Bentuk pemuridan/pendalaman Alkitab seperti apa yang akan anda buat jika gereja anda berencana mengadakan program pemuridan/pendalaman Alkitab untuk remaja pemuda? bisa memilih lebih dari satu; perhatikan grafik dibawah ini 14 responses. Dari hasil yang disampaikan oleh responden, jika mereka mau mengadakan pemuridan/pendalaman Alkitab bagi remaja pemuda, maka mereka mengharapkan bentuk pemuridan, dengan ceramah, diskusi, game, studi kasus, bervariasi sesuai konteks. Pertanyaan bagi Gereja yang sudah mengadakan pemuridan/pendalaman Alkitab 1 Berapa perkiraan jumlah remaja pemuda yang mengikuti program pemuridan/pendalaman Alkitab? perhatikan grafik dibawah ini. 28 responses Berdasarkan jawaban responden, jumlah kehadiran rata-rata yang mengikuti pemuridan masih dibawah jumlah total anggota jemaat remaja pemuda. Begitu juga dengan jumlah total 1000 jemaat dari 2 responden Gereja, jika dibandingkan dengan kehadiran mengikuti pemuridan sangat memprihatinkan yaitu 2 Bagaimana model program Pendalaman Alkitab khusus remaja pemuda yang dilaksanakan di gereja Anda? perhatikan grafik dibawah ini 28 responses Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 34 Berdasarkan jawaban dari para responden, presentasi yang mengikuti model diskusi lebih banyak 96,6%, diikuti model ceramah 24,1%, game 20,7%, baca gali Alkitab 3,4%. Namun didalamnya banyak yang mencampur model-model tersebut dalam pemuridan. Artinya, mayoritas gereja menggunakan diskusi sebagai model dalam pemuridan. 3 Apa bahan yang digunakan dalam program pemuridan/pendalaman Alkitab khusus remaja pemuda? perhatikan grafik dibawah ini 28 responses Berbagai bahan-bahan yang digunakan dalam pemuridan/pendalaman Alkitab, seperti Tokoh Raja-Raja Israel & Yehuda, hakim-hakim, tokoh-tokoh pemimpin, Bahan PA berdasarkan kitab dari Mark. A. Copland, Buat sendiri 2 responden, Alkitab 11 responden, Pertumbuhan Iman ditengah-tengah perkembangan IT, Cambium, Bahan Pemuridan dari YASUMA, Buku PA yang diterbitkan oleh Deeper, Pendalaman Alkitab Remaja GM, Buku PA Dari Gereja, Umum, Thema Pelayanan Pertahun, Buku rohani, Ini baru dilakukan, bahan yang pernah dipakai yaitu "Memulai Hidup Baru" dan "God's Big Picture," Diskusi, Materi buatan Pembina, Buku Perkantas, Tidak ada. Hal ini menunjukkan adanya variasi-variasi bahan yang dipakai dalam pembinaan pendalaman Alkitab bagi remaja pemuda. 4 Tema-tema apa yang sering dibahas dalam program pemuridan/pendalaman Alkitab khusus remaja pemuda? bisa memilih lebih dari satu 28 responses Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 35 Tema-tema yang digunakan dalam pemuridan/pendalaman Alkitab lebih mendominasi kepada doktrinal, etika Kristen, motivasi, pergaulan, tema yang sedang viral, sesuai dengan tuntunan Roh Kudus, Disiplin rohani. Hal ini merupakan pengajaran yang baik dalam membangun spiritualitas remaja pemuda, namun ada juga gereja yang tidak membahas doktrinal, melainkan lebih cenderung kepada tema pergaulan, tema yang sedang viral, bahkan berdasarkan tuntunan Roh Kudus. Kesimpulan Memuridkan adalah Amanat Agung Yesus Kristus Matius 2819. Gereja dan orang percaya memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Amanat Agung. Gereja bertanggung jawab untuk memperluas Kerajaan Allah dan menjadikan sebanyak mungkin orang untuk menjadi murid Kristus. Pemuridan merupakan langkah awal bagi orang yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat untuk semakin mengenal, memahami dan menghidupi ajaran tentang Yesus Kristus. Berdasarkan hasil temuan angket yang dibagikan melalui google form, ditemukan beberapa masalah tentang minat gereja dalam membangun komunitas remaja pemuda melalui pemuridan 1 ada 14 Gereja yang belum mengadakan pemuridan. 2 Alasan-alasan yang dikemukakan tentang Gereja yang tidak mengadakan pemuridan beragam belum memprogramkan, tidak ada pembina untuk mengajar, jemaat kurangnya minat, tidak memiliki bahan. 3 Jumlah kehadiran rata-rata yang mengikuti pemuridan masih dibawah jumlah total anggota jemaat remaja pemuda. 4 Pemuridan tidak kreatif dan cenderung monoton. 5 Tema-tema dan pembahasan tidak menjawab kebutuhan. Berdasarkan temuan dalam penelitian maka dapat disimpulkan 1 tidak semua gereja memiliki minat dalam pemuridan, 2 kurangnya pemimpin yang siap dalam memahami doktrinal dan kreatif untuk mengajar dalam pemuridan, 3 perlu variasi bahan pemuridan. Penelitian ini masih perlu dikaji dari segi anggota jemaatnya, bagaimana respon mereka terhadap pemuridan, sehingga penelitian dapat seimbang dari dua perspektif, baik dari gereja atau dari jemaat. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada para responden, rekan rohaniwan yang telah bersedia menjawab angket yang sudah disebarkan melalui google form. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 36 Daftar Pustaka Achtemeier, Paul J. Society of Biblical Literature Harper’s Bible Dictionary. 1st ed. San Fransisco, CA Harper & Row Publishers, 1985. Arndt, William, Frederick W. Danker, and Walter Bauer. A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature. 3rd ed. Chicago, IL University of Chicago Press, 2000. Balz, Horst Robert and Schneider Gerhard. Exegetical Dictionary of the New Testament. Grand Rapids MI Eerdmans Publishing Company, 1993. Bates, Matthew Nixon. “Developing an Intentional Disciple-Making Strategy at Sardis Baptist Church.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Boarts, Michael D. “Designing a Strategy for Discipling Pastors in Developing a Disciple-Making Vision within the Churches of the Baptist State Convention of North Carolina.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2018. Boice, James Montgomery. Christ’s Call to Discipleship. Chicago, IL Moody Press, 1986. Carr, Calvin Johnson. “Waylon Moore’s Theology and Methodology of Disciple-Making in Light of New Testament Discipleship Principles,” 2014 Chai, Yan. “The Spirit-Empowered Discipleship In Acts Liberty.” Lynchburg, VA Baptist Theological Seminary Lynchburg, Virginia, 2015. Chambers, Steven. “An Analysis of the Relationship Between Certain Predictor Variables and Disciple-Making Levels Among SBC Churches in Georgia.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2020. Daniel G. Reid, Linder Robert Dean, Shelley Bruce L., and Stout Harry. Dictionary of Christianity in America. Downers Grove, IL InterVarsity Press, 1990. Darmawan, I Putu Ayub. “Jadikanlah Murid Tugas Pemuridan Gereja Menurut Matius 2818-20, Evangelikal.” Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 2 Juli 2019 144–53. David Noel, Freedman. The Anchor Bible Dictionary. New York, NY Doubleday, 1996. Dictionaries, Collins. Collins Concise Dictionary. Electronic Ed. Glasgow, Scotland HarperCollins, 2000. Easton, M. G. Easton’s Bible Dictionary. Oak Harbor, WA Logos Research Systems, Inc, 1996. Elwell, Walter A., and Philip Wesley Comfort. Tyndale Bible Dictionary. Carol Stream, IL Tyndale House Publishers, Inc., 2001. Farah, Warrick. “Motus Dei Disciple-Making Movements and the Mission of God.” Global Missiology 2, no. 17 2020 1-10. Fretwell, Matthew T. “Developing a Disciple-Making Training Strategy for the Church Planters of New Breed Church Planting Network.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Fung, Gabriel C. “Training Everyday Missionaries and Disciple-Making Disciples with Irvine Presbyterian Church.” Doctor of Ministry Projects 232, 2016. Gerald F, Hawthorne, Martin Ralph P, and Daniel G Reid. Dictionary of Paul and His Letters. Downers Grove, IL InterVarsity Press, 1993. Gunawan, Agung. “Pemuridan dan Kedewasaan Rohani.” Jurnal Theologia Aletheia Vol. 19, no. 12 Maret 2017 1-17. Hertig, Paul. “The Great Commission Revisted The Role of God's Reign in Disciple Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 37 Making," Missiology 29, no. 3 2001 343–353. Horn, Siegfried H. The Seventh-Day Adventist Bible Dictionary. Revised ed. Hagerstown, MD Review and Herald Pub. Association, 1979. Hutagalung, Patrecia. “Pemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20.” Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 2020 64-76. Judith A, Dwyer. The New Dictionary of Catholic Social Thought. Electronic ed. Collegeville, MN Liturgical Press, 2000. Kittel, Gerhard, Gerhard Friedrich, and Geoffrey W. Bromiley. Theological Dictionary of the New Testament. Grand Rapids, MI Eerdmans, 1976. Komonchak, Joseph A., Mary Collins, and Dermot A. Lane. The New Dictionary of Theology. Electronic ed. Collegeville, MN Liturgical Press, 2000. Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta, Indonesia PPM, 2003. Kurian, George Thomas. Nelson’s New Christian Dictionary The Authoritative Resource on the Christian World. Nashville, IL Thomas Nelson, 2001. Lawson, Michael S. “The Unprecedented Educational Challenge "… Make Disciples of All Nations …." Christian Education Journal 13 no. 2 2016 361-375. Lear, Heather Heinzman. “Making Disciples Obstacles and Opportunities in Urban Congregations." International Review of Mission 105, 2016 5-14. MacArthur, John F. Injil Menurut Yesus. Grand Rapids, MI Zondervan Publishing House, 1988. Mark, Water. The New Encyclopedia of Christian Quotations. Grand Rapids, MI Baker Books, 2000. Merritt, James G. “Evangelism and the Call of Christ,” Dalam Evangelism in the Twenty-First Century The Critical Issues, Ed. Thomas S. Ranier. Wheaton, IL Harold Shaw Publishers, 1989. Michael, Downey. The New Dictionary of Catholic Spirituality. Electronic ed. Collegeville, MN Liturgical Press, 2000. Miller, David A. “Developing a Strategy to Integrate The Ministries of FBC Roswell with a Disciple-Making Process to Support the Missional Vision of The Church.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2013. Miller, Regan E. “Developing a Process for Reproducible Indigenous Disciple-Making among a Select Group of Evangelical Leaders in a Restricted Access Context of Southeast Asia.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2020. Moon, James Gordon. “Missional Prayer The Ebenezer Model as a Relational Catalyst for Disciple Making Through the Collegedale Seventh-Day Adventist Church.” Andrews University, 2021. Nam, Sung Hyuk. A Case Study of Disciple-Making Practices of the Korean Immigrant Churches in the United . States The Principles of Reproduction in Disciple-Making, Asbury Theological Seminary. Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta, Indonesia Ghalia Indonesia, 1988. Nel, Malan. "Imagine-Making Disciples In Youth Ministry…That Will Make Disciples.” HTS Theological Studies 71, no. 3 2015 1-11. Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 38 Nelson, Thomas. Thomas Nelson Publishers Nelson’s Quick Reference Topical Bible Index. Nashville, TN Thomas Nelson Publishers Nelson’s Quick Reference, 1955. Norris, Steven E. “The Art of Disciple-Making Applying Principles From Christ’s Training of The Twelve To Small Group Ministry.” South Hamilton, MA Gordon-Conwell Theological Seminary, 2014. Panuntun, Daniel Fajar, and Eunike Paramita. “Hubungan Pembelajaran Alkitab Terhadap Nilai-Nilai Hidup Berbangsa Dalam Pemuridan Kontekstual Kelompok Tumbuh Bersama Kontekstual.” Jurnal Gamaliel Teologi Praktika 1, no. 2 2019 104-115. Paul, Lagass. Columbia University The Columbia Encyclopedia. 6th ed. New York City, NY Columbia University Press, 2000. Pujiwati, Tri Subekti. “Pemuridan Misioner dalam Menyiapkan Perluasan Gereja Lokal." EPIGRAPHE Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3, 2019 157-172. Purser, Gretchen, and Brian Hennigan. “Disciples and Dreamers Job Readiness and the Making of the US Working Class.” Dialectical Anthropology 42, no. 2 2018 149–61. Radmacher, Earl D. “The Grace Evangelical Society.” Journal of the Grace Evangelical Society 18 2006. Seminary, Southeastern Baptist Theological. Faith and Mission. Vol. 16. Wake Forest, NC Southeastern Baptist Theological Seminary, 1999. Setterlund, John S. “The Making of Disciples.” Liturgy 4, no. 1 2009 26–31. Shirley, Chris. "Overcoming Digital Distance The Challenge of Developing Relational Disciples in The Internet Age." Christian Education Journal 14. 2017 376-390. Shumate, Christopher Ryan. “Developing a Strategy for Intentional Disciple-Making at Oak Street Baptist Church in Elizabethton, Tennessee.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2017. Smith, Stephen Dywayne. “Developing a Disciple Making Process for Portland Memorial Missionary Baptist Church in Louisville, Kentucky.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2021. Soanes, Catherine, and Angus Stevenson. Concise Oxford English Dictionary. 11th ed. Oxford, England Oxford University Press, 2004. Soeliasih. “Penerapan Prinsip Pemuridan Elia Dalam Pendidikan Agama Kristen.” Jurnal Teologi Berita Hidup 2, no. 1 2019 1–10. Tam, Jimmy. “Paradigm Change From an Institutional Church to a Lay-Driven Disciple-Making Movement.” Fuller Theological Seminary, 2019. Vine, William Edwy. Vine’s Complete Expository Dictionary Topic Finder. Nashville, IL Thomas Nelson, 1997. Whitlow, Arlie. “A Strategy for Holistic Disciple-Making at Victory’s Crossing Church,” 2013. Wisantoso, Sandra. “Korelasi Konsep Kerajaan Allah Dan Pemuridan Dalam Injil Matius Bagi Pemuridan Masa Kini.” Veritas Jurnal Teologi dan Pelayanan 18, no. 1 2019 45–67. Wohlgemuth, John W. “The Development of a Strategy for Relational Disciple-Making at Diligentia Vol. 4, No. 1, January 2022 Page 39 Henderson Hills Baptist Church, Edmond, Oklahoma.” ProQuest. Ann Arbor, MI ProQuest, 2019. Youngblood, Ronald F., Frederick Fyvie Bruce, and Roland Kenneth Harrison. Thomas Nelson Publishers Nelson’s New Illustrated Bible Dictionary. Nashville, IL Thomas Nelson, 1995. Yu, Alan C. “Healing Worship A Critical Component of Disciple-Making Ministry at Westside Baptist Church, Vancouver,” 2015. Yuliati and Kezia Yemima. “Model Pemuridan Konseling Bagi Alumnus Perguruan Tinggi Lulusan Baru Fresh Graduate Yang Mengingkari Panggilan Pelayanan.” Jurnal Gamaliel Teologi Praktika 1, no. 1 2019 26-40. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. I Putu Ayub DarmawanMake Disciples The Duty of Church Discipleship According to Matthew 28 18-20. This article discusses the task of church discipleship according to Matthew 28 18-20. The author conducted a literature study to understand the intent of Matthew 28 18-20 and to carry out the construction of the task of discipleship in the church. The task of discipleship, Jesus addressed his disciples, then proceeded to their successors who lived in a community of faith to carry out the task of discipleship. In the task of discipleship, the community of faith in a church as an institution takes action to proclaim the good news so that every nation can be part of a community of faith in Jesus Christ. In discipleship, everyone who enters the community of faith in Christ is accepted without distinction, because this task is a multicultural task. Teaching is an important part of the discipleship task. Teaching is done in order to strengthen new believers or new students enter the community of faith in Jesus, then they become disciples of the Lord Jesus who can be sent to disciple others. Jadikanlah Murid Tugas Pemuridan Gereja Menurut Matius 2818-20. Artikel ini membahas tentang tugas pemuridan gereja menurut Matius 2818-20. Penulis melakukan studi pustaka untuk memahami maksud Matius 2818-20 dan melakukan konstruksi tugas pemuridan gereja. Tugas pemuridan, Yesus tujukan kepada para murid-murid-Nya, kemudian dilanjutkan oleh pada penerus mereka yang hidup dalam sebuah komunitas iman untuk menjalankan tugas pemuridan tersebut. Dalam tugas pemuridan, komunitas iman dalam sebuah gereja sebagai suatu institusi melakukan tindakan pergi untuk mewartakan kabar baik sehingga setiap bangsa dapat menjadi bagian dari komunitas iman pada Yesus Kristus. Dalam pemuridan, setiap orang yang masuk dalam komunitas iman pada Kristus, diterima dengan tanpa membedakan mereka, sebab tugas ini adalah tugas yang multikultural. Pengajaran merupakan bagian penting dalam tugas pemuridan. Pengajaran dilakukan agar dapat memantapkan orang-orang yang baru percaya atau murid-murid baru masuk ke dalam komunitas iman pada Yesus, kemudian mereka menjadi murid Tuhan Yesus yang dapat diutus untuk memuridkan orang SoeliasihElijah was one of the prophets of the nation of Israel who experienced the terrible use of God. Through his ministry, the Israelites experienced a great revival. The success of Elijah's ministry did not reach himself, but he had duplicated it to his student named Elisha, even Elisha became a greater prophet than Elijah. The success of discipleship Elijah the prophet needs to be an example for God's servants today in carrying out Christian religious education. This study seeks to find the principles of discipleship Elijah the prophet to apply to discipleship in the present. As a result of this research, it was found several qualifications of religious educators in Elijah, including aspects of spirituality, mentality, personality, and managerial. Abstrak Elia adalah salah satu nabi bangsa Israel yang mengalami pemakaian Allah secara dahsyat. Melalui pelayanannya bangsa Israel mengalami kebangunan rohani yang besar. Keberhasilan pelayanan Elia tidak sampai pada dirinya sendiri, namun ia telah menduplikasikannya kepada muridnya yang bernama Elisa, bahkan Elisa menjadi nabi yang lebih hebat daripada Elia. Keberhasilan pemuridan nabi Elia perlu menjadi contoh bagi hamba-hamba Tuhan pada masa sekarang dalam menjalankan pendidikan agama Kristen. Penelitian ini berusaha menemukan prinsip-prinsip pemuridan nabi Elia untuk dapat diterapkan bagi pemuridan pada masa sekarang. Sebagai hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa kualifikasi pendidik agama dalam diri Elia, meliputi aspek spiritualitas, mentalitas, personalitas, dan manajerial. Daniel Fajar PanuntunEunike ParamitaABSTRAKFenomena radikalisme merupakan suatu fenomena yang perlu mendapatkan perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang berdasarakan pancasila harus terus disosialisasikan kepada seluruh warga Indonesia. Agama Kristen juga harus aktif dalam mengajarkan pemahaman nilai-nilai kebangsaan. Salah satu peran aktif adalah melalui pemuridan kontekstual/KTBK yang didalamnya terdapat Pembelajaran Alkitab yang kontinu. Melalui penelitian ini diharapkan diketahui hubungan antara pembelajaran Alkitab dalam pemuridan kontekstual terhadap pemahaman nilai-nilai hidup dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling kepada mahasiwa aktif pelaku KTBK di Surakarta. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji korelasi tunggal dan uji regresi tunggal. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran Alkitab dalam pemuridan kontekstual/KTBK memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan dengan koefisien Y= 25,17 + 0,522x. Kata kunci Pemuridan, Kontekstual, Yesus, Alkitab, KebangsaanPatrecia HutagalungSalah satu perintah Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sam­pai saat ini. Tidak sedikit gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian. Namun fenomena yang ada, seringkali Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses “pemberitaan”, yang cenderung menekankan “pergi” berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tetapi mengesampingkan pemuridan. Tanpa mempermasalahkan kegiatan pergi untuk melaksanakan proses penginjilan, tetapi pemuridan merupakan proses yang tidak dapat lepas dari pertimbangan kerangka pelayanan. Dalam Matius 2818-20, “memuridkan” adalah kata kerja yang menjadi inti dari Amanat Agung. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif yang meneliti sumber-sumber terkait dan mengkaji Matius 2818-20 sebagai landasan Amanat Agung. Hasil penelitian ini akan menyimpulkan bahwa Amanat Agung adalah proses penginjilan yang bersifat berke­lanjutan untuk mengajar mereka yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, menjadi murid Kristus yang akan menghasilkan murid Kristus SubektiThe development and expansion of the church is a dream for many local churches. One of the most effective ways to develop or expand a local church is to do evangelism according to the great commission in Matthew 28 19-20. To be able to move the congregation to carry out missionary activities missionary discipleship is needed. The article is a qualitative study of the significant influence of missionary discipleship on the expansion of the local church. By using a qualitative approach and descriptive method, the results obtained recommending the holding of missionary discipleship by the church to produce a congregation capable of carrying out the great commission of Jesus dan perluasan gereja merupakan idaman bagi banyak gerejaa lokal. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan atau melakukan ekspansi gereja lokal adalah melakukan penginjilan sesuai amanat agung dalam Matius 2819-20. Untuk dapat menggerakkan jemaat melakukan kegiatan misi diperlukan pemuridan secara misioner. Artikel merupakan penelitian kualitatif tentang pengaruh signifikan dari pemuridan misioner terhadap perluasan gereja lokal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, diperoleh hasil yang merekomendasikan diadakannya pemuridan misioner oleh gereja untuk menghasilkan jemaat yang mampu melakukan amanat agung Yesus Kristus. Sandra WisantosoDi dalam gereja/persekutuan terjadi gejala banyak yang mengaku Kristen, tetapi sedikit yang mau dimuridkan. Namun, faktor penyebab utama masalah pemuridan di gereja justru berasal dari dalam Kekristenan sendiri. Ada dikotomi antara “menjadi orang percaya” dan “menjadi murid” yang mengakibatkan orang-orang Kristen tidak lagi menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan Raja yang harus disembah dan ditinggikan di dalam seantero kehidupan mereka. Akibatnya, pemuridan hanya menjadi sekadar program yang mentradisi dan tidak lagi menolong orang percaya bertumbuh menjadi murid Kristus yang hidup serupa dengan-Nya. Solusi bagi permasalahan pemuridan ini terletak pada strategi pemuridan yang Yesus kerjakan, yaitu di dalam kerangka atau dimensi Kerajaan Allah. Kerajaan Allah dan Pemuridan merupakan dua topik besar dan signifikan di dalam Injil Matius. Korelasi antara konsep Kerajaan Allah dengan pemuridan dalam Injil Matius adalah pemuridan merupakan sebuah proses untuk membawa semua orang menjadi murid Yesus, yaitu warga Kerajaan Allah, yang tunduk di bawah pemerintahan Allah dan taat melakukan kehendak-Nya. Korelasi inilah yang dapat menjadi jawaban bagi permasalahan pemuridan yang terjadi di dalam gereja/persekutuan pada saat ini In the church or fellowship there are symptoms of many people claiming to be Christians, but few want to be discipled. However, the main contributing factor to the problem of discipleship in the church comes from within Christianity itself. There is a dichotomy between “being a believer” and “being a disciple” that causes Christians to no longer make Christ as Lord and King who must be worshiped and exalted throughout their lives. As a result, discipleship only becomes program and tradition but no longer helps believers grow into disciples of Christ who live like Him. The solution to the problem of discipleship lies in the discipleship strategy that Jesus worked on, namely within the framework or dimensions of God’s Kingdom. The kingdom of God and discipleship are two big and significant topics in the Gospel of Matthew. The correlation between the concept of the kingdom of God and discipleship in the Gospel of Matthew is discipleship as a process to bring all people into disciples of Jesus, the citizens of the kingdom of God, who are subject to God’s rule and obedient to do His will. This correlation can be the answer to the problem of discipleship that is happening in the church or fellowship at this PurserBrian HenniganJob readiness programs are a propitious site for investigating the literal making of the US working class. With the imposition of workfarist policies, these programs have become a mainstay of social service provision to, and paternalist management of, the poor. We draw upon ethnographic fieldwork carried out in two different job readiness programs to illustrate variations in the ideological frameworks for this project of working class formation. Our first case, a prominent faith-based program targeted to the homeless, draws upon scripture to produce what we call “disciples” who treat work as a biblical mandate and way of serving the Lord. Our second case, a local nonprofit program serving welfare recipients and other poor job seekers, draws upon motivational discourse and practices to produce “dreamers” who cling to the promise that work delivers both upward mobility and personal fulfillment. Despite their differing languages and logics, both programs aim to accommodate participants to the world of low-wage work, instill within them the moral value of labor, and develop worker subjectivities premised on the obfuscation of class and the optimization of GUNAWANAbstrak Metode pemuridan saat ini sedang marak diperbincangkan dan dilakukan oleh gereja-gereja di Indonesia. Ada banyak gereja yang telah merasakan manfaat dari proses pemuridan. Salah satunya manfaat yang dapat dilihat adalah bahwa seseorang yang telah mengikuti proses pemuridan mengalami pertumbuhan dalam kehidupan rohaninya menuju kepada kedewasaan rohani. Kedewasaan rohani sangat dibutuhkan oleh orang Kristen agar kehidupan mereka sungguh mendemonstrasikan karakter Kristus. Orang percaya yang dewasa rohani akan memiliki iman yang kokoh di tengah gencarnya serangan pengaruh pengajaran yang menyesatkan dan di tengah berbagai hantaman badai kehidupan. Orang percaya yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dengan setia sehingga banyak jiwa-jiwa yang dibawa kepada Kristus. Oleh sebab itu, pemuridan merupakan salah satu jawaban bagi kebutuhan gereja hari ini yang merindukan agar jemaatnya mengalami kedewasaan rohani. Kata-kata Kunci Pemuridan, kedewasaan rohani, karakter Kristus, setia, melayani YuliatiKezia YemimaABSTRAK - Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA berdampak bagi negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, karena mereka bebas bersaing untuk mengisi sektor tenaga kerja di seluruh negara ASEAN. Alumnus baru perguruan tinggi atau fresh graduate akan terimbas dampak MEA dalam bersaing mencari pekerjaan. Hal itu juga memunculkan permasalahan baru bagi fresh graduate terkait panggilan pelayanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemuridan konseling bagi alumnus baru perguruan tinggi yang mengingkari panggilan pelayanannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif. Pengumpulan data menggunakan studi literatur dan wawancara lapangan terbatas. Hasil dari penelitian ini adalah model pemuridan konseling bagi alumnus perguruan tinggi lulusan baru yang mengingkari panggilan pelayanannya berdasarkan penjelasan prinsip, langkah-langkah dan dampak yang kunci Pemuridan, Kontekstual, Yesus, S. LawsonThis article summons Christian Educators to personally engage in Jesus' worldwide discipling enterprise - “teaching them to observe all things I have commanded you.” The interactive dance of Missions and Christian Education is underscored through a CE lens by way of personal mission experiences, practical advice, specific links to electronic resources, and “lessons learned” by this world-traveling Christian educator. This provocative overview stands as a fitting capstone to this Special Issue. Kegiatan pemuda berikut termasuk dalam komunitas? komite masyarakat Pemuda pancasila tim organisasi pemuda Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. organisasi pemuda. Dilansir dari Ensiklopedia, kegiatan pemuda berikut termasuk dalam komunitas organisasi pemuda. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. komite masyarakat adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Pemuda pancasila adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. tim adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. organisasi pemuda adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. organisasi pemuda. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

kegiatan pemuda berikut termasuk dalam komunitas