4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa. Pada tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN). 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global.
Evaluasi bisnis adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk mengukur kinerja bisnis secara keseluruhan. Penilaian kinerja ini meliputi aspek ekonomi, kesehatan bisnis, dan indikator bisnis lainnya. Evaluasi usaha dimulai dengan memantau setiap proses bisnis yang dijalankan.
10 Pertanyaan Tentang Saham Paling Sering Ditanyakan Pemula & Jawabannya. Kami telah merangkum 10 pertanyaan yang paling sering ditanyakan para investor pemula beserta jawabannya. Silahkan baca hingga tuntas biar kamu makin paham tentang saham! 1. Apa itu Pasar Modal?
Sebaliknya, jika bisnis dan perusahaan rekan pembaca “berani” untuk melakukan inovasi, maka bersiaplah untuk mendapatkan hasil yang menakjubkan! Nah, itulah 4 pertanyaan utama yang bisa kita tanyakan pada diri sendiri atau tim kerja kita agar kita semakin yakin bahwa inovasi adalah suatu hal yang sangat penting bagi bisnis kita.
7. Berterima kasih Beri ucapan terima kasih atas komplain yang disampaikannya, karena komplain tersebut telah memberikan informasi tentang kondisi produk yang Anda jual kepadanya. 2. Nama : Gloria Angelina NPM : 20013010292 Pertanyaan : Salah satu peran manager adalah peran informasi.
cA2JFGq. Selama menjadi Teaching Assistant di RevoU Digital Marketing FREE Mini Course, aku mendapatkan banyak pertanyaan seputar dunia Digital Marketing; ilmu, pengalaman, karir, serta cara memulainya. Aku akan menjawab di artikel kali untuk membantu kamu dalam memahami lebih dalam bidang ini . Pengertian Umum 1. Apa itu Digital Marketing? Digital Marketing adalah salah satu bentuk pemasaran yang dilakukan melalui saluran digital atau internet, seperti Media Sosial, SEO, PPC/SEM, Email Marketing, Push Notification, Sponsored Post, Display Ads, dll. 2. Apa saja saluran atau channel dalam Digital Marketing? Dalam digital marketing, kamu dapat memilih untuk memasarkan produk melalui channel-channel berikutMedia Sosial Organik Meng-upload foto, video, atau bentuk lainnya di media sosial seperti Instagram, TikTok, Pinterest, Linkedin, Facebook, Engine Optimization SEO Teknik pemasaran untuk memunculkan website kita di halaman depan Google dan mesin pencarian lain saat user mencari per Click PPC atau Search Engine Marketing SEM Serupa dengan SEO namun PPC/SEM merupakan channel berbayar; budget kita dihabiskan seiring dengan bertambahnya jumlah klik yang kita Marketing Salah satu channel dalam Customer Relationship Management CRM yang dilakukan dengan mengirimkan email kepada pelanggan, baik itu Newsletter maupun Drip Notification Masih dalam ruang lingkup CRM, Push Notification adalah pemberitahuan yang muncul di dalam gadget pelanggan yang muncul karena mereka memiliki aplikasi Post Iklan yang muncul di media sosial, seperti Facebook Ads termasuk Instagram Ads, Twitter Ads, LinkedIn Ads, YouTube Ads, Ads Iklan yang muncul berupa banner di website-website atau aplikasi tertentu. 3. Apa perbedaan antara Marketing dan Branding? Perbedaan antara Marketing dan Branding menurut Neil Patel. Menurut Neil Patel, seorang pakar Digital Marketing, Marketing adalah serangkaian cara dan alat untuk memasarkan produk atau brand kita agar bisnis kita dapat dilihat orang lain. Sedangkan Branding adalah proses membangun karakter dan personality dari sebuah bisnis, misalnya dengan menetapkan cara komunikasi, desain visual yang konsisten, dll. Tugas seorang marketer adalah mengkomunikasikan hasil dari kegiatan branding kepada target audiens. 4. Mulai dari mana jika bisnis kita ingin memakai Digital Marketing? Ini merupakan pertanyaan yang paling umum saat seseorang belajar digital marketing. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih saluran atau channel digital marketing mana yang bisa kita pakaiDi mana calon pembeli kamu berada? Jika mereka berada di media sosial, silakan mulai dengan media sosial. Jika mereka banyak mencari produk kamu di Google, mulailah dengan SEM atau cara audiens menemukan produk kamu? Jika produk kamu adalah produk yang inovatif tidak banyak dicari secara sengaja, maka jangan mulai dari SEM/SEO karena tidak ada yang mencari di Google. Mulailah dengan Social Media Organic atau Social Media Ads, misal Facebook Ads, upload video TikTok, bentuk konten dari bisnis kamu? Apabila bisnis kamu bagus dari segi visual, misalnya foto produk yang ciamik, video perkenalan yang keren, maka kamu bisa mulai dari Media Sosial baik organik ataupun paid/ads. Apa tujuan utama kamu dalam marketing? Jika tujuan kamu lebih berfokus kepada pelanggan-pelanggan baru, maka kamu bisa menggunakan SEO, Content Marketing, Social Media Ads, Google Ads, dll. Namun apabila kamu lebih berfokus untuk merawat’ customer yang ada, kamu bisa mulai menggunakan CRM seperti email marketing, WhatsApp Business, atau kita harus memakai saluran A dan saluran B? Ini merupakan salah satu materi yang terdapat pada Mini Course GRATIS yang diadakan oleh RevoU. Daftar Mini Course di tombol di bawah ini. 5. Apa saja tools yang dibutuhkan di Digital Marketing? Tools atau alat yang digunakan dalam dunia Digital Marketing sangat bervariasi, tergantung dengan channel atau saluran apa yang kita gunakan. MisalnyaSEO Ahrefs, Semrush, Moz, Google Keyword Planner, Google Ads Dashboard, Google Trends, Media Ads Facebook Business Manager, Linkedin Campaign Manager, Media Organic Socialbakers, Hootsuite, Hypeauditor, Marketing Mailchimp, Hubspot, umum Spreadsheet/Excel, Slide/Powerpoint, Canva, dll. Karir Digital Marketing 1. Jurusan apa yang diperlukan? Saat ini, lulusan jurusan apapun boleh menjadi seorang digital marketer. Memang banyak perusahaan yang lebih memilih lulusan marketing, namun jumlahnya sudah sangat sedikit karena di dalam pekerjaan digital marketing, yang dibutuhkan adalah pengalaman dan skill yang mumpuni, bukan ijazah. Aku sendiri merupakan lulusan Akuntansi. Bahkan teman-temanku banyak yang berasal dari jurusan Teknik dan IPA namun sudah berkarir sebagai seorang digital pengalamanku dalam mengganti karir ke digital marketing di artikel berikut Berganti karir ke digital marketing dari jurusan lain? Bisakah? 2. Skill apa yang harus dikuasai oleh seorang pemula di Digital Marketing? Skill yang dibutuhkan tentunya terdiri dari soft-skill dan technical skill. Untuk kemampuan teknikal digital marketing, kamu dapat mempelajarinya dari banyak tempat seperti itu untuk soft-skill, pertama yang dibutuhkan adalah sebagai analytical thinking dan problem solving. Ini penting agar kamu dapat menganalisis apa yang terjadi dalam kampanye digital marketing yang kamu lakukan berdasarkan data. Selain itu, apabila ada masalah yang terjadi, kamu dapat memecahkannya dengan ide-ide yang kamu Thinking. Jika kamu ingin memiliki spesialisasi di bidang Media Sosial dan Content Marketing, maka ide-ide kreatif adalah salah satu skill yang sangat dibutuhkan. Ini berkaitan dengan pembuatan konten mulai dari ideation sampai excecution. Experimental Mindset. Kamu mungkin merasa bahwa jika menggunakan digital marketing, maka penjualan kamu pasti langsung naik. Nah, sebelum berfikir ke arah sana, pastikan kamu memiliki mindset bahwa keberhasilan kampanye digital marketing harus melewati serangkaian percobaan terlebih dahulu untuk menemukan formula yang pas dalam beriklan. Jangan berhenti belajar, ya! 😉Tech Proficiency. Kamu merasa gaptek? Jangan khawatir karena dengan membiasakan tools digital marketing yang aku tulis di atas, kamu dapat memahami secara perlahan. Kuncinya berani praktek! 😉Behavioral Psychology. Ini skill yang penting jika kamu ingin berkarir sebagai Social Media Specialist atau CRM Specialist. Kamu harus memahami apa yang user kamu inginkan dan sukai, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan bisnis kamu, dan apa yang mereka butuhkan selanjutnya. Namun, skill ini juga merupakan pendukung untuk channel-channel lain. 3. Apakah seorang Digital Marketer harus bisa desain? Jawaban sederhananya Tidak. Selama aku berkarir di dunia digital marketing, desain grafis merupakan tugas dari seorang graphic designer yang umumnya merupakan tim yang berbeda dengan tim digital marketing. Sebagai seorang digital marketer, kita hanya perlu memiliki skill komunikasi yang baik agar dapat membuat brief kepada tim desainer tentang desain seperti apa yang disukai audiens kita. 4. Apakah seorang Digital Marketer harus bisa programming? Jawaban sederhananya Tidak. Akan tetapi, jika kamu ingin mendalami SEO, kamu perlu memiliki basic skill dari bahasa pemrograman. Sebatas memahami fondasi ilmu HTML dan bahasa pemrograman yang lain akan membantu kamu menjadi seorang SEO specialist. Skill ini tidak terlalu dibutuhkan channel lain, ya! 5. Apa saja tantangan terbesar sebagai seorang Digital Marketer? Dunia digital marketing sangat cepat berubah. Jika kita tidak siap dengan perubahan itu, maka kita menjadi tertinggal. Oleh karena itu, tantangannya adalah ketika sebuah platform atau channel digital marketing mengalami perubahan kebijakan, perubahan fitur, bertambahnya layanan, pembatasan optimasi, dll. Bagaimana menghadapi tantangan ini? Diperlukan kemauan untuk belajar dan mencoba secara konsisten. Itulah mengapa seorang digital marketer diharapkan membaca referensi terpercaya dari internet, karena jika bergantung dari buku fisik, maka seringkali sulit untuk keep up dengan pembaharuan dalam digital marketing. 6. Di mana saya dapat belajar digital marketing dari 0 dan gratis? Belajar digital marketing dapat dilakukan dari mana saja asalkan dimulai dari tempat yang tepat. Ikuti kelas-kelas gratis untuk permulaan seperti RevoU Mini Course klik tombol di bawah untuk mendaftar secara GRATIS!. Di sana kamu juga dapat mendaftar ke kelas GRATIS untuk bidang Data Analytics dan Product Management! Sekian Frequently Asked Question FAQs atau pertanyaan yang sering muncul dari teman-teman yang antusias ingin berkarir dan menjalankan digital marketing. Semoga membantu!
Menguji ide bisnis untuk tahun 2023 yang penuh dengan persaingan harus dilakukan. Meski ide bisnis ada di mana-mana, tapi tidak semua ide bisnis bisa dieksekusi dengan baik karena aneka faktor. Sebab itu, ide-ide bisnis tersebut harus lebih dahulu diuji agar dalam penerapannya bisa sukses dan mumpuni. Apa fungsi dari menguji ide bisnis? Sebelum melakukan uji, perlu diketahui dulu apa itu validasi ide bisnis? Validasi ide bisnis adalah proses untuk kita menguji kelayakan ide atau produk sebelum diluncurkan. Validasi ini sebisa mungkin dilakukan ke target audiens sungguhan agar Anda mendapatkan umpan balik yang tepat. Dengan melakukan validasi, diharapkan Anda tidak membuang-buang waktu dan modal untuk mengembangkan produk yang sebetulnya tidak akan laku. Bagaimana cara menguji ide bisnis yang akan Anda jalankan? Dalam menguji ide bisnis yang akan Anda jalankan, Anda bisa melemparkan pertanyaan-pertanyaan validasi. Lantas, apa saja pertanyaan untuk melakukan pengujian ide bisnis? Berikut adalah saduran dari tulisan Jane Porter, kolumnis yang berisi 10 pertanyaan untuk menguji ide bisnis tersebut. 1. Seperti apakah profil calon pelanggan Anda? Tidak serta ide bisnis yang menurut Anda baik, juga baik diterapkan untuk customer Anda. Bisa jadi ide bisnis Anda merupakan solusi bagi persoalan Anda, tapi tidak untuk konsumen. Sebab itu, ide itu perlu diuji dengan membuat peta demografi dan psikografi dari customer Anda. Memahami sekaligus mensegmentasi dari pasar yang Anda bidik merupakan langkah fundamental sebelum Anda memulai sebuah bisnis. Sebab itu, kenalilah siapa dulu calon pelanggan Anda. 2. Apa yang menjadi diferensiasi dari bisnis Anda? Ide-ide bisnis boleh sebagus mungkin. Tapi perlu dipikirkan apa yang menjadi pembeda bisnis Anda, entah produk maupun layanan, dengan bisnis yang sudah ada di pasaran. Kalau tidak ada perbedaan, nantinya Anda akan mengalami kesusahan dalam memasarkannya. Pertanyaan soal diferensiasi bisa dirinci menjadi dua pertaanyaan apa yang bisa Anda gantikan dengan bisnis Anda dan apa yang bisa Anda lengkapi dengan bisnis Anda tersebut? 3. Bagaimana Anda mendemontrasikannya? Ide-ide adalah sesuatu yang ada di dunia non fisik. Sebab itu, Anda perlu memiliki kepiawaian untuk menerjemahkan ide-ide tersebut secara fisik. Baik itu dalam bentuk gambar, bagan, skema, maupun strategi untuk mengeksekusikannya. Semakin mudah Anda mendemonstrasikan ide-ide tersebut, semakin mudah Anda menerapkannya dalam praktik. 4. Siapa saja yang akan dijadikan Tim Anda? Anda perlu menentukan gambarang siapa saja yang bakal Anda rekrut untuk menjadi tim Anda. Tentu saja, pilihan ini dipengaruhi oleh seberapa besar orang-orang yang Anda pilih tersebut mampu menjalankan bisnis Anda. 5. Sumber daya apa saja yang Anda perlukan? Sama seperti memilih tim, Anda perlu menentukan sumbedaya apa saja yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Sebab itu, perlu juga diperhitungkan berapa bujet untuk mengadakan sumberdaya tersebut. 6. Perhitungkan berapa lama bisnis, bisa produk maupun layanan, Anda bisa hidup punya lifetime di pasar? Perhitungan ini sangat penting agar strategi yang Anda terapkan untuk membesarkan produk dan layanan bisa tepat guna. Patut dipertimbangkan seberapa lama life time dari produk maupun layanan tersebut. 7. Seperti apa prediksi penjualan Anda ke depan? Anda perlu memetakan pertumbuhan bisnis ke depannya. Seperti target penjualan dari tahun ke tahun. Dengan demikian, Anda bisa memetakan kapan bisnis Anda sudah bisa balik modal, meraup untuk, dan melakukan pengembangan bisnis. 8. Seberapa besar potensi pertumbuhan dari ide bisnis Anda? Pikirkan seberapa besar ide bisnis Anda ini akhirnya bisa bertemu dengan ekspektasi Anda. Buatlah simulasi pertumbuhan bisnis Anda dan tentukan apa saja yang Anda perlukan untuk menggapai pertumbuhan tersebut. 9. Apakah Anda memiliki kemampuan mengeksekusi ide bisnis Anda? Memiliki ide bisnis dengan membuat ide bisnis itu menjadi kenyataan adalah dua hal yang sangat berbeda. Jujurlah pada diri sendiri pada kemampuan yang Anda miliki untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi kenyataan. Pada prinsipnya, pikirkan kekuatan Anda untuk mengeksekusi ide tersebut. Jangan sampai karena nafsu besar dan tidak diimbangi dengan keterampilan yang memadahi membuat bisnis Anda menjadi berantakan dan berujung rugi. 10. Bisakah Anda menjalankan bisnis Anda dalam dua tahun ke depan? Waktu ideal ujian untuk bisnis yang baik adalah dua tahun pertama. Dua tahun pertama akan menentukan bisnis Anda. Sebab itu, tentukan apa saja yang membuat Anda mampu menjalankan bisnis Anda selama dua tahun pertama. Apa saja kendala dalam menguji ide bisnis? Mungkin, di dalam perjalanannya, ada saja kendala yang akan dihadapi oleh Anda sebagai pemasar ketika sedang menguji bisnis Anda. Kendala ini bisa datang dari luar atau faktor eksternal, bisa juga datang dari diri kita sendiri atau perusahaan faktor internal. Waktu Alasan atau kendala klasik yang sering dihadapi oleh pelaku bisnis adalah soal kurangnya waktu untuk menguji ide bisnis yang sudah dijalankan. Padahal, proses uji ide bisnis ini bisa menjadi fondasi sekaligus memvalidasi apakah bisnis yang kita jalankan akan diterima pelanggan atau tidak. Tidak percaya diri Tantangan selanjutnya datang dari dalam diri. Faktor internal ini kerap menyelimuti pemasar, khususnya mereka yang sudah menggelontorkan modal yang besar. Atau bisa jadi, ketidakpercayaan diri sebetulnya hanya datang dari ego karena merasa idenya sudah sangat bagus. Padahal, tidak ada salahnya, ide ini diadu dengan realitas yang ada di pasar. Tidak ada modal Di sisi lain, tidak jarang pemasar yang telah memiliki kemauan dan semangat untuk melakukan uji cobo ide bisnisnya, tapi terbentur dengan tidak adanya modal. Modal ini bisa berupa materi atau pengetahuan hingga jaringan yang bisa dipakai untuk melakukan validasi. Sederhananya, Anda bisa mengajak keluarga atau teman dan rekan kerja di sekeliling Anda yang mungkin profilnya mirip dengan target konsumen dari produk Anda untuk dijadikan referensi atau tempat bertanya. Memang sebaiknya, validasi selera atau preferensi konsumen sebaiknya dibangun oleh orang-orang yang tidak dikenal atau tidak memiliki ikatan. Harapannya, umpan balik yang diberikan dapat keluar dengan jujur. Dengan menguji ide bisnis, diharapkan produk atau bisnis yang dijalankan dapat diterima baik oleh konsumen. Lebih dari itu, bisnis yang berkelanjutan dapat semakin terwujud melalui ide bisnis yang tepat.
pertanyaan diskusi tentang e business